Life is like riding a bicycle


“Life is like riding a bicycle. In order to keep your balance you must keep moving.” – Albert Einstein
Terkadang hidup yang kita jalani tidak semulus yang kita bayangkan dan tidak sejalan dengan harapan. Terkadang dalam hidup ada bingungan dan pusing mikir apa yang harus kita jalankan. Kadang kita mikir terlalu banyak untuk ngelakuin sesuatu yang sebenernya ga perlu kita pusingin. Kita cuman perlu ngelakuinnya aja. Kita juga terkadang suka stuck di satu point di mana kita ga tau lagi harus berbuat apa. Kita ngerasa like it is the end of the world. Seolah ada kekuatan di dalam diri kita yang ngedorong untuk berhenti. Berhenti melakukan hal yang sedang kita kerjakan. Parahnya, terkadang saat kita berhenti itu, kita lupa sesuatu. Yaitu seperti kayak quote di atas : hidup ini seperti mengendarai sepeda, untuk menjaga keseimbangannya, kita harus tetap bergerak.
Coba bayangin, kalau kita lagi naik sepeda, terus tiba-tiba kita berhenti, maka lama kelamaan sepedanya akan kehilangan keseimbangan dan akhirnya kita akan jatuh. Sama halnya dengan kehidupan ini.

Berapa sering kita bimbang, bingung, dan ragu dengan suatu hal yang sedang kita kerjakan, sampai akhirnya keraguan itu menghentikan kita dalam melakukan pekerjaan tersebut? Sebenarnya, saat saya menulis tulisan ini, saya sekaligus memberikan motivasi kepada diri saya sendiri. Yah, emang bener, keep moving adalah jawaban untuk kita yang sedang bingung harus berbuat apa karena mengalami kendala dalam berbagai hal.
Keep moving!
Sekali lagi saya renungin quote-nya si Einsten. Hmm….ternyata emang bener ya kalau hidup ini harus dijaga keseimbangannya dalam berbagai hal. Dan cara yang paling simple untuk menjaga keseimbangannya ya dengan tetap bergerak. Apapun bentuk geraknya itu, dapat berupa gerakan aktivitas atau gerakan pikirian. Hal ini nantinya akan berhubungan sama keberhasilan yang akan kita capai.
Kalau kita naik sepeda, pasti kita punya tujuan dong. Kayak contohnya nih, kita naik sepeda rame-rame dari dari Senayan, lurus terus, tujuannya mau ke Kota Tua. Tapi tiba-tiba di bunderan HI jalanan ternyata udah ditutup selama satu jam karena ada demonstrasi. Apa yang harus kita perbuat ya? Apa diem aja nunggu demonya selesai dengan bengong? Apa gimana?
Pastinya, ketika kendala itu kita hadapi, kita harus tetap bergerak. Kemanapun. Tapi tetap fokus sama tujuan awal kita ke Kota Tua tadi. Mungkin kita harus muter sedikit lebih jauh untuk sampai ke sana. Dan kita pun nggak tau hambatan apa lagi yang akan kita lewatin ketika kita memutuskan untuk muter tadi. Tapi seengganya, ketika memutuskan untuk tetap mengayuh sepeda kita, kita bergerak. We keep moving. Dan ketika kita bergerak, kita membuat progress. Ada jarak lagi yang kita tempuh.
Begitupun juga saat kita menjalani kehidupan. Pasti sering banget kan kita stuck at a point di mana kita bingung harus ngapain. Sampai akhirnya kita berhenti total mengejar tujuan itu dan mulai putus asa. Saya sendiri pernah mengalaminya ketika tidak mendapatan SIMAK memasuki kuliah. Biasanya ini karena kita mengalami kegagalan, ketakutan, atau tidak tercapainya suatu harapan. But then seriously, menghabiskan waktu untuk menyesali yang terjadi dan kemudian berhenti mengejar tujuan kita itulah yang justru disebut kegagalan sejati.
Nih katanya Om Einstein lagi ya : “You never fail until you stop trying”. Nah, kurang jelas apa tuh si Einstein…. Emang jenius beneran ya kayaknya dia hehehe…  Tapi emang bener kok, kalau kegagalan sesungguhnya ya memang kita peroleh ketika kita berhenti mencoba dan berhenti meraih mimpi itu. Karena ketika kita tetap berjalan dan meneruskan apa yang sudah kita mulai, walaupun sebelumnya pernah menemukan kegagalan, toh kita nggak pernah tahu kan apa yang ada di depan sana. Kita hanya perlu tetap bergerak, dan membuat progress. Setidaknya saat kita tetap berjalan melakukan usaha menuju tujuan kita, kita akan tetap seimbang. Yang seimbang di sini maksudnya adalah seluruh aspek kehidupan kita. Kok bisa gitu? Jelas bisa dong….kan ketika kita berjalan, sekali lagi ada jarak yang kita tempuh. Mau jauh, mau deket, yang penting ada jarak. 
Mulai saat ini, saya sudah ikhlas dan tawakal kepada Allah. Mungkin yang kita inginkan dan yang kita pikir adalah yang terbaik, bukan yang terbaik bagiNya. Yang penting, kita udah mencoba maksimal, dan yakinkan saja apa yang kamu dapat setelah usaha maksimal dan doa sebanyak-banyaknya pasti yang terbaik untuk kita.  Allah punya rencana yang lebih besar jauuh lebih dari rencana kita. Rezeki datang dari mana-mana kok selama kita masih di jalan yang benar dan halal. 

So guys, keep moving! No matter how hard the problem we face, don’t worry too much. Keep moving and we will see a brighter way towards our goal! Semoga tulisan ini bisa dapat memberi motivasi ya.

Comments

  1. Syukron kak, buat aku termotivasi. Smoga kita bisa mnjadi orang yang bermanfaat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts